Comment are off
CoE NL III (Center of Excellence for Sustainable Developement-Newsletter III) July September 2019
Center of Excellence for Sustainable Development Newsletter III July -September 2019. In Bahasa Indonesia.
Salam keberlanjutan!
Kami sangat bersyukur untuk kesempatan menerbitkan kembali Newsletter periode III (Juli-September 2019). Newsletter ini kami susun untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan sebagai tim selama periode Juli-September 2019. Beragam aktifitas kami lakukan selama periode triwulan ini, baik kegiatan yang merupakan kegiatan rutin maupun kegiatan-kegiatan aksidental yang kami lakukan bersama mitra konservasi dan pembangunan di wilayah Bentang Laut Kepala Burung.
Kegiatan rutin kami masih terus kami lakukan untuk memantau dan melindungi penyu laut di Distrik Abun dan juga bekerja bersama-sama masyarakat di sekitar pantai peneluran untuk meningkatkan kapasitas mereka baik dari segi pendidikan maupun pemberdayaan ekonomi keluarga. Dalam episode ini, kami ingin berbagi juga mengenai evaluasi pelaksanaan program rutin baik yang dilakukan oleh donor kegiatan kami tetapi juga evaluasi internal tim. Pada bulan Oktober ini, kami juga berkesempatan untuk menyumbangkan hasil pemantauan sarang dan perkiraan sukses peneluran di Taman Pesisir Jeen Womom dalam menyusun profil Taman Pesisir Jeen Womom.
Tidak terasa sudah lebih dari 9 tahun kami memantau kondisi sosial masyarakat yang hidup di wilayah perlindungan laut di sekitar BLKB. Banyak pembelajaran yang kami peroleh selama kami berkunjung dan mencatat perubahan sosial yang terjadi di kampung-kampung di dalam dan luar wilayah kawasan konservasi perairan (KKP). Catatan itu kami bagikan dengan pembaca sekalian dalam episode ini. Apakah perubahan kondisi sosial masyarakat (dan ekologi) terjadi akibat pengelolaan wilayah perairan di daerah ini masih kami pelajari. Harapan kami pembelajaran mengenai dampak pengelolaan KKP terhadap kondisi sosial dan ekologi dapat kami bagikan dengan pembaca pada awal tahun 2020.
Tak kenal maka tak sayang, pepatah tua yang banyak benarnya dalam upaya melindungi sumberdaya alam di Papua. Dalam rangka upaya meningkatkan rasa sayang masyarakat terhadap sumberdaya alamnya, maka selama periode Juli-September ini kami melakukan kegiatan untuk mengenalkan kekayaan alam kepada berbagai lapisan masyarakat di Papua Barat. Harapan kami, rasa sayang ini mendorong peran aktif masyarakat Papua Barat (dalam kapasitas masing-masing) untuk mengelola sumberdaya alamnya dengan lebih arif.
Kami terbuka untuk saran dan masukan yang akan memperbaiki baik penulisan maupun pelaksanaan program-program kami. Terlebih penting, kami senang sekali terus bekerjasama dengan berbagai institusi yang selama ini telah dan akan menjadi mitra kami dalam pemanfaatan hasil-hasil kajian yang sudah kami lakukan.
Semoga kerja keras dan kerja pintar kita bermanfaat dalam upaya pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan di Tanah yang kita cintai ini.
Selamat Membaca!
Pengelola Kegiatan, Fitryanti Pakiding, Ph.D
Salam keberlanjutan!
Kami sangat bersyukur untuk kesempatan menerbitkan kembali Newsletter periode III (Juli-September 2019). Newsletter ini kami susun untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan sebagai tim selama periode Juli-September 2019. Beragam aktifitas kami lakukan selama periode triwulan ini, baik kegiatan yang merupakan kegiatan rutin maupun kegiatan-kegiatan aksidental yang kami lakukan bersama mitra konservasi dan pembangunan di wilayah Bentang Laut Kepala Burung.
Kegiatan rutin kami masih terus kami lakukan untuk memantau dan melindungi penyu laut di Distrik Abun dan juga bekerja bersama-sama masyarakat di sekitar pantai peneluran untuk meningkatkan kapasitas mereka baik dari segi pendidikan maupun pemberdayaan ekonomi keluarga. Dalam episode ini, kami ingin berbagi juga mengenai evaluasi pelaksanaan program rutin baik yang dilakukan oleh donor kegiatan kami tetapi juga evaluasi internal tim. Pada bulan Oktober ini, kami juga berkesempatan untuk menyumbangkan hasil pemantauan sarang dan perkiraan sukses peneluran di Taman Pesisir Jeen Womom dalam menyusun profil Taman Pesisir Jeen Womom.
Tidak terasa sudah lebih dari 9 tahun kami memantau kondisi sosial masyarakat yang hidup di wilayah perlindungan laut di sekitar BLKB. Banyak pembelajaran yang kami peroleh selama kami berkunjung dan mencatat perubahan sosial yang terjadi di kampung-kampung di dalam dan luar wilayah kawasan konservasi perairan (KKP). Catatan itu kami bagikan dengan pembaca sekalian dalam episode ini. Apakah perubahan kondisi sosial masyarakat (dan ekologi) terjadi akibat pengelolaan wilayah perairan di daerah ini masih kami pelajari. Harapan kami pembelajaran mengenai dampak pengelolaan KKP terhadap kondisi sosial dan ekologi dapat kami bagikan dengan pembaca pada awal tahun 2020.
Tak kenal maka tak sayang, pepatah tua yang banyak benarnya dalam upaya melindungi sumberdaya alam di Papua. Dalam rangka upaya meningkatkan rasa sayang masyarakat terhadap sumberdaya alamnya, maka selama periode Juli-September ini kami melakukan kegiatan untuk mengenalkan kekayaan alam kepada berbagai lapisan masyarakat di Papua Barat. Harapan kami, rasa sayang ini mendorong peran aktif masyarakat Papua Barat (dalam kapasitas masing-masing) untuk mengelola sumberdaya alamnya dengan lebih arif.
Kami terbuka untuk saran dan masukan yang akan memperbaiki baik penulisan maupun pelaksanaan program-program kami. Terlebih penting, kami senang sekali terus bekerjasama dengan berbagai institusi yang selama ini telah dan akan menjadi mitra kami dalam pemanfaatan hasil-hasil kajian yang sudah kami lakukan.
Semoga kerja keras dan kerja pintar kita bermanfaat dalam upaya pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan di Tanah yang kita cintai ini.
Selamat Membaca!
Pengelola Kegiatan, Fitryanti Pakiding, Ph.D