Follow Us!

Masyarakat Dan Pengelola Kolaborasi Lindungi Daerah Pembesaran Pari Manta Di Kepulauan Fam, ditulis oleh: Nikka Gunadharma*, dilaporkan oleh Rens Lewerissa**

Infografis hasil kajian pari manta di Kepulauan Fam. Hasil ini memperkuat dugaan bahwa Kepulauan Fam merupakan habitat penting terkait siklus hidup dan populasi pari manta. Infografis ini telah dicetak dalam ukuran besar dan rencananya akan dipasang di tiga kampung di Kepulauan Fam, Pos Pengawasan Area VI Perairan Kepulauan Fam, dan di sekitar objek wisata Piaynemo. (BLUD UPTD Pengelolaan KK di Perairan Kepulauan Raja Ampat/KI/2022)

Sejumlah temuan dari kajian yang berfokus pada pari manta karang (Mobula alfredi) di Kepulauan Fam menunjukkan bahwa perairan di sana merupakan habitat penting bagi populasi fauna laut yang dilindungi ini, yang menyediakan banyak tempat makan dan stasiun pembersihan (cleaning station). Selain itu, kajian yang dimaksud juga memperkuat dugaan bahwa perairan Kepulauan Fam merupakan daerah pembesaran bagi bayi dan anakan pari manta karang.

Semenjak tahun 2016 hingga tahun 2021, Kelompok Kerja (Pokja) Manta Raja Ampat*** dibawah kepemimpinan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi (KK) di Perairan Kepulauan Raja Ampat**** mengkaji habitat dan populasi pari manta karang di Kepulauan Fam.

Kepulauan Fam merupakan salah satu KK di Raja Ampat dengan luasan mencapai 369.000 hektare dengan ekosistem terumbu karang yang relatif masih utuh, dan merupakan habitat bagi berbagai macam ikan karang, pelagis, beberapa jenis mamalia laut, dan tentunya pari manta. Kepulauan ini terletak hanya 25 km dari perairan Arborek, yang merupakan salah satu lokasi agregasi pari manta karang terbesar di Raja Ampat. Namun demikian, potensi mengenai populasi pari manta dan habitat mereka di kawasan ini masih belum banyak diketahui.

Salah satu peneliti yang terlibat, Muhamad Izuan, sedang menyampaikan presentasinya dalam kegiatan sosialisasi mengenai penelitian pari manta di Kepulauan Fam pada tanggal 04 Juni 2022 lalu. (Foto oleh: Rens Lewerissa-KI/2022)

Kajian di Kepulauan Fam ini dilakukan selama 6 tahun melalui metode survei kapal, bawah air, dan udara untuk memantau populasi pari manta karang dan memetakan habitat-habitat pentingnya di Kepulauan Fam. Sensus populasi pari manta karang dilakukan dengan menggunakan identifikasi fotografis yang memanfaatkan perbedaan pola totol-totol pada bagian bawah tubuh pari manta – layaknya sidik jari pada manusia – untuk membedakan antara pari manta yang satu dengan yang lainnya.

Data dan informasi yang berhasil diperoleh dari kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih terperinci mengenai populasi dan habitat pari manta karang di Kepulauan Fam, serta keterkaitan populasi di sana dengan populasi pari manta di daerah-daerah lainnya di Raja Ampat pada umumnya.

Secara garis besar, kajian di Kepulauan Fam ini berhasil telah mendokumentasikan 223 individu pari manta, yakni hanya sekitar 13% dari seluruh populasi pari manta karang (yang diperkirakan sebanyak 1.682 individu) yang pernah diidentifikasi di Raja Ampat hingga tahun 2022. Namun demikian, sebanyak 40% hingga 69% dari populasi pari manta di Kepulauan Fam termasuk kepada kategori bayi dan anakan. Hasil inilah yang memperkuat indikasi bahwa Kepulauan Fam merupakan habitat pembesaran anakan pari manta.

Dua individu pari manta tertangkap kamera sedang berenang berpasangan di perairan Kepulauan Fam. (Foto oleh: Muhamad Izuan-KI/2022)

“Perairan Kepulauan Fam memenuhi tiga kriteria sebagai daerah pembesaran pari manta karang. Pertama, populasi pari manta karang didominasi oleh bayi dan anakan dibandingkan populasi lainnya, seperti di Selat Dampier yang didominasi oleh individu-individu dewasa; Kedua, bayi dan anakan pari manta berada dan mendiami perairan Kepulauan Fam dalam waktu yang cukup lama, bahkan sampai 28 bulan; Ketiga, bayi dan anakan pari manta menggunakan, dan dapat ditemukan di, perairan Kepulauan Fam selama bertahun-tahun,” jelas Edy Setyawan, peneliti utama pada kajian pari manta di Kepulauan Fam ini.

Edy yang sedang menempuh studi doktoral di Selandia Baru juga menambahkan, “Temuan ini mempertegas bahwa habitat pembesaran pari manta di Kepulauan Fam berperan penting dalam keberlanjutan populasi pari manta di Raja Ampat di masa depan.”

Ketika ditemui usai pelaksanaan sosialisasi hasil kajian yang dimaksud di Kepulauan Fam pada tanggal 4 Juni 2022 lalu, Kepala BLUD UPTD Pengelolaan KK di Perairan Kepulauan Raja Ampat, Syafri, S.Pi., menilai bahwa kajian ini bernilai sangat strategis, “Daerah pembesaran pari manta di Kepulauan Fam ini sangatlah sensitif, sehingga harus dikelola dan dimanfaatkan dengan pendekatan yang sangat hati-hati. Sangat penting untuk melindungi pari manta, namun di saat yang sama, penting juga untuk memastikan manfaat bagi masyarakat di Kepulauan Fam.”

Perilaku populasi pari manta di Kepulauan Fam ketika sedang mencari makan. (Foto oleh: Muhamad Izuan-KI/2022)

“Kami berharap masyarakat dan semua pihak di Kepulauan Fam dapat berpartisipasi dalam upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan pari manta secara berkelanjutan. Tugas kami berikutnya adalah meyakinkan mereka bahwa dengan menjaga pari manta, ada manfaat lain yang bisa kita dorong; yaitu pemanfaatan yang berkelanjutan dengan melindungi pari manta dan habitatnya, serta memprioritaskan pemanfaatan dari pariwisata bahari bagi masyarakat Kepulauan Fam,” tegas Syafri.

Kegiatan sosialisasi hasil kajian tersebut diselenggarakan bersama Konservasi Indonesia (KI)***** dan dihadiri oleh 44 partisipan dari tiga kampung di sana: Pam, Saukabu, dan Saupapir. Beberapa kesepakatan yang dihasilkan dari sosialisasi tersebut, antara lain, terkait pengelolaan kawasan mulai dari pengembangan sub-zona khusus untuk perlindungan habitat pembesaran dan populasi anakan pari manta, prioritas pemanfaatan wisata berbasis pari manta bagi masyarakat di Kepulauan Fam, hingga pemberlakuan code of conduct (atau tata perilaku) dan prosedur operasional baku yang mesti diterapkan dengan ketat dalam pelaksanaan kegiatan pariwisata berbasis pari manta di Kepulauan Fam.

Mengenai rencana pengelolaan tersebut, Syafri menegaskan, “Perlindungan khusus melalui pembuatan zona habitat pembesaran pari manta dan penerapan aturan yang sangat ketat dalam pelaksanaan wisata berbasis manta, serta kolaborasi yang kuat dengan masyarakat dan pelaku wisata diharapkan menjadi langkah strategis di Kepulauan Fam.”

Sekretaris Kampung Pam yang juga operator salah satu homestay di Kepulauan Fam, Yakobus Mambrasar, menekankan, “Masyarakat mesti sama-sama menjaga hewan ini agar tetap lestari, sehingga pendapatan ekonomi masyarakat bisa bertambah, wisatawan yang mau menikmati dan berenang (melihat pari manta) juga bertambah – tetapi harus mengikuti aturan.”

Salah satu metode yang dipergunakan dalam upaya untuk mengumpulkan data terkait pari manta di Kepulauan Fam: Survei kapal. (Foto oleh: Muhamad Izuan-KI/2022)

Sementara itu Elasmobranch and Charismatic Species Conservation Strategy Manager dari Konservasi Indonesia, Iqbal Herwata, urun berpendapat mengenai rencana KI terkait pari manta di Kepulauan Fam ke depannya, “Kajian ekstensif selama enam tahun ini telah menunjukkan bahwa Kepulauan Fam menjadi habitat krusial untuk menopang populasi pari manta di Raja Ampat. Untuk itu, kedepannya kami bersama BLUD UPTD Pengelolaan KK di Perairan Kepulauan Raja Ampat dan para mitra lainnya ingin memastikan keberlanjutan upaya pemantauan populasi pari manta di Kepulauan Fam, dan umumnya di Raja Ampat, melalui program citizen science. Program ini akan mendorong semakin banyak orang yang terlibat dalam program pemantauan populasi pari manta secara jangka panjang.”

Catan Admin: Acara ini telan diliput dengan sangat baik di outlet media local. Ini benar-benar berätta positif yan menunjukkan bahwa penduduk des setempat dan UPTD BLUD membuat rencana besar untuk membuat zona perlindungan pembibitan manta di KKP Fam, sehingga menjadi preseden global!

Berikut adalan tautan ke berbagai liputan outlet media tentan acara tersebut:

https://sorongnews.com/kolaborasi-adat-dan-pengelola-lindungi-pari-manta-karang-di-kepulauan-fam-raja-ampat/

https://teropongnews.com/zona-pembesaran-pari-manta-karang-di-kepulauan-fam-wajib-dilindungi/

https://beritaaktual.co/12429/metro/masyarakat-adat-dan-pengelola-biota-laut-di-kepulauan-fam-bersatu-lindungi-area-pembesaran-pari-manta/

https://www.antaranews.com/berita/2956317/kepulauan-fam-raja-ampat-tempat-tumbuh-kembang-pari-manta?utm_medium=mobile

https://m.rri.co.id/sorong/daerah/1506601/peniliti-temukan-titik-habitat-pari-manta-di-kepulauan-fam

https://matapapua.com/2022/06/23/ini-kawasan-pembesaran-pari-manta-di-kepulauan-fam-raja-ampat/

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/502463/masyarakarat-dan-pengelola-berkolaborasi-lindungi-populasi-dan-habitat-pari-mantra

 

*                Nikka Gunadharma adalah Raja Ampat Communication & Outreach Coordinator untuk Konservasi Indonesia.

**              Rens Lewerissa adalah Raja Ampat Communications & Outreach Field Senior Officer untuk Konservasi Indonesia.

***            TENTANG KELOMPOK KERJA PARI MANTA RAJA AMPAT

Kelompok Kerja (Pokja) Manta Raja Ampat merupakan sebuah entitas kolektif yang terdiri dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat yang diwakili oleh BLUD UPTD Pengelolaan KK di Kepulauan Raja Ampat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat melalui dinas-dinas terkait, organisasi Manta Trust, Konservasi Indonesia (KI), serta mitra-mitra pembangunan berkelanjutan lainnya yang bekerja di Raja Ampat, yang memiliki kepedulian dengan pengelolaan habitat dan pelestarian pari manta di Raja Ampat melalui upaya-upaya konservasi dan berkontribusi dalam pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.

 ****          TENTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PENGELOAAN KAWASAN KONSERVASI DI PERAIRAN KEPULAUAN RAJA AMPAT

Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi (KK) di Perairan Kepulauan Raja Ampat adalah sebuah unit pelaksana teknis yang berada di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua Barat, dan berwenang atas upaya-upaya pengelolaan terhadap enam kawasan konservasi perairan yang berada di perairan Raja Ampat. Enam KKP yang menjadi wilayah kelola dari BLUD UPTD Pengelolaan KKP Kepulauan Raja Ampat Provinsi Papua Barat adalah: Area I Kepulauan Ayau-Asia; Area II Teluk Mayalibit; Area III Selat Dampier; Area IV Perairan Kepulauan Misool; Area V Perairan Kepulauan Kofiau-Boo, dan; Area VI Perairan Kepulauan Fam. Keterangan lebih lanjut mengenai BLUD UPTD Pengelolaan KKP Kepulauan Raja Ampat dapat dilihat melalui www.kkprajampat.com (Bahasa Indonesia) atau www.rajaampatmarinepark.com (Bahasa Inggris).

*****        TENTANG KONSERVASI INDONESIA

Konservasi Indonesia merupakan yayasan nasional yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia. Kami percaya akan pentingnya kemitraan multipihak yang bersifat lintas sektor dan yurisdiksi untuk mendukung pelestarian lingkungan di Indonesia. Bermitra dengan Pemerintah dan para mitra, kami merancang dan menghadirkan solusi inovatif berbasis-alam serta pendekatan strategi pengelolaan bentang alam dan bentang laut yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan dampak positif dalam jangka panjang bagi masyarakat dan alam Indonesia.

Kami menjalin kemitraan strategis dengan Conservation International (CI) sebagai mitra utama kami di Indonesia, menyusul penutupan status operasional program CI di Indonesia. Belajar dari tiga dekade kerja di Indonesia, CI mengubah strateginya dengan bermitra bersama Konservasi Indonesia. Kemitraan kami dengan CI bertujuan untuk meningkatkan visibilitas kesuksesan hasil-hasil kerja kami di mata masyarakat internasional, sekaligus untuk mendapatkan akses ke jaringan global untuk dapat mencapai tujuan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.konservasi-id.org.

About the Author