Follow Us!

Wowo Misool

Wowo Misool

Jalan Menuju Surga

Pada hari Kamis, pukul 14:30 wit saya bersama dua orang teman saya dari Kampung Usaha Jaya yaitu Kailan dan Baica, hendak mengunjungi lokasi tempat foto udara yaitu di Puncak gunung Sunmalelen. Untuk sampai di tempat tersebut kami bertiga menggunakan perahu kecil yang disebut dengan bahasa lokal dengan “katinting”. Tapi kemudian kami bertiga masuk di salah satu selat sempit dekat Selat Pana-pana, dimana selat itu diberi nama dengan Bahasa Misool yaitu “Mot ni lalel” yang artinya adalah “Selat Kerapu”. Pada saat kami bertiga sudah sampai di Selat Kerapu, saya memandang ke depan melihat ada sebuah  pulau karst yang puncak gunungnya cukup lumayan tinggi. Saya teringat, dulu  saya pernah mencoba untuk mendakinya tapi belum sampai ke puncak.

Hal tersebut membuat saya penasaran untuk mencoba kembali menaklukkan puncak gunung itu. Saya kemudian berkata dalam hati bahwa kali ini harus berhasil. Setelah menyandarkan katinting,  saya bertanya kepada kedua teman saya, “Apakah kalian berdua mau mencoba naik ke puncak?”, mereka berdua menjawab, “mau”. Kemudian kami bertiga mencoba naik puncak. Kami berjalan dengan tidak terburu-buru. Kira-kira dua puluh menit kemudian, kami sudah mencapai puncak.

Setelah sampai di puncak kami bertiga memandang ke berbagai penjuru arah penuh rasa kagum. Tanpa dikomando kami bertiga langsung teriak sekencang-kencangnya “Inilah istana kerajaan surga Misool yang selama ini tersembunyi !!!”. Masih belum hilang rasa takjub kami. Kami kemudian saling berkomentar akan keindahan ciptaan Tuhan yang ada di depan mata kami ini. Menurut kami bahwa istana kerajaan surga hanya terdapat di Misool, Raja Ampat Selatan.”

Selain lautan, di Misool banyak terdapat puncak gunung yang tersusun dari gugusan pulau-pulau karst dengan selat-selat yang sempit.yang begitu indah tiada duanya. Bagi siapa yang ingin menyaksikan “surga” datanglah ke Misool dan Anda akan menyaksikan sendiri banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang kesini. Kalau Anda sudah pernah datang ke Misool dan menikmati keindahan alamnya, pasti ingin kembali lagi. Saya jamin.

(Penulis: Abdul Wahab Umbalak)

Penjaga Laut: Patroli KKLD Misool

Sejak Oktober 2012, Patroli Kawasan Konservasi Laut Dasar (KKLD) Misool bersepakat untuk melakukan pemantauan terhadap lautnya berdasarkan distrik. Sebelumnya, Patroli KKLD bertugas melakukan pengawasan terhadap zona-zona tabungan ikan dari kegiatan nelayan illegal secara menyeluruh tanpa pembagian distrik.

image

 

Read More

Mengenal Sasi di Misool

Sasi dikenal terutama di daerah Indonesia timur, dan tradisi ini juga sudah diterapkan oleh masyarakat Misool sejak dahulu kala. Sasi mempunyai pengertian menutup dan membuka. Di Misool, salah satu jenis sasinya yaitu sasi musiman. Sasi tersebut dilaksanakan pada setahun sekali dan dibuka pada bulan Desember sampai bulan Mei ketika memasuki musim barat dimana kondisi laut teduh. Aktivitas yang dilakukan masyarakat pada saat buka sasi yaitu menyelam atau molo alam, memancing, lobe teripang, dll. Pada akhir bulan April, sasi tersebut akan ditutup karena sudah musim selatan.

 

Read More

Sagu Sebagai Makanan Pokok Khas Misool

“Kehidupan masyarakat Misool sampai sekarang ini masih menjagokan sagu sebagai makanan pokoknya”, tutur Andi Logof, seorang pemuda pengolah sagu berusia 33 tahun yang tinggal di Kampung Biga, Distrik Misool Barat. Pada wawancara kami, Andi mengatakan, ”Pohon sagu bisa dimanfaatkan setelah berusia 20 tahun.”

 

Read More

Profil Tokoh: Penggiat Konservasi dari Misool

Jems Drimlol seorang masyarakat Kampung Biga yang sering melakukan aktivitas memburu penyu. Dahulu, penyu diburu karena merupakan salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat di Raja Ampat. Namun, kebiasaan tersebut mulai berubah sejak Jems memutuskan untuk bergabung dengan The Nature Conservancy (TNC). Karena dasar yang selalu dihatinya adalah sangat mencintai laut kita, Jems sangat ingin memberikan pemahaman kepada masyarakatnya yang ada di kampung karena konservasi itu penting untuk kehidupan masa depan anak cucu.

 

Read More

About the Author