Follow Us!

Melihat ke masa depan ReShark dan StAR, diterjemahkan oleh Made Abiyoga Udaya

Catatan administrasi: Postingan ini adalah bagian dari liputan berlanjut tentang ReShark dan program pertamanya di Indonesia, proyek StAR. Untuk informasi lebih lanjut mengenai proyek ini, silahkan kunjungi situs web ReShark. Anda juga dapat membaca berbagai artikel di situs ini dengan menelusuri kata kunci “StAR dan/atau ReShark”.

Gambar spanduk: Nesha Ichida pada saat pelepasliaran anak hiu belimbing yang pertama ©David Doubilet-National Geographic

Pembawa acara ReShark Retreat, Erin Meyer, WP di Seattle Aquarium, memulai program malam hari.

Tidak pernah ada kekurangan proyek konservasi yang bertujuan untuk merestorasi habitat laut, tetapi upaya oleh ReShark untuk membangkitkan keberadaan hiu belimbing (Stegostoma tigrinum) di Raja Ampat adalah salah satu yang paling ambisius. Proyek StAR, yang dipimpin oleh Pemerintah Papua Barat dengan berbagai mitra internasional, termasuk akuarium, badan pemerintah dan LSM konservasi baru saja berhasil melepasliarkan 4 ekor anakan hiu belimbing.

Diskusi panel ReShark dengan (kiri ke kanan), Nesha Ichida, manajer program StAR, dan Dr. Mark Erdmann, Dr. Christine Dudgeon dan Julie Henry, fasilitator pada saat retreat ReShark.

Pada bulan Agustus, ReShark mengadakan sebuah pertemuan di Seattle Aquarium untuk menentukan masa depan kepemerintahannya, dan memastikan spesies dan lokasi prioritas berikutnya. Nesha Ichida, ketua proyek dan ketua pokja panitia proyek StAR; Abraham Sianipar, anggota panitia StAR dan bagian dari badan ReShark; Meizani Irmadhiany, Wakil Presiden Senior, CI Asia Pasifik Divisi Lapangan dan Direktur Eksekutif, Konservasi Indonesia; dan Iqbal Herwata bagian dari panitia StAR hadir pada pertemuan tersebut, bersama dengan Dr. Mark Erdmann, Wakil Presiden Program Kelautan untuk Conservation International wilayah Asia Pasifik.

Luca Vaime dari Indo Pacific Film, memperkenalkan film nya.

Pada tanggal 2 Agustus, Dr. Erin Meyer, Wakil Presiden Program Konservasi & Kemitraan Seattle Aquarium, naik panggung untuk memperkenalkan video oleh Luca Vaime dan perusahaannya Indo Pacific Films tentang fasilitas pembibitan yang inovatif, dan program penandaan dan pelepasliaran hiu di Raja Ampat (klik DI SINI, untuk menonton semua video ReShark, termasuk video oleh Luca).  Video tersebut menunjukkan Mali, salah satu hiu dari pelepasliaran kloter pertama, berenang dengan bebas di perairan Raja Ampat Selatan yang dilindungi. Setelah menonton video tersebut, para penonton mendengarkan diskusi mengenai progress StAR di BHS. Dr. Mark Erdmann, Nesha Ichida, dan Dr. Christine Dudgeon, menjelaskan tentang pentingnya pelepasliaran hiu belimbing dalam pemulihan habitat laut. Penelitian Dr. Christine Dudgeon dalam genetika hiu belimbing merupakan dasar dari proses penentuan pejantan dan indukan yang digunakan dalam proyek StAR dan ReShark.

Ketika ditanya tentang hal yang paling mengesankan dari ReShark dan StAR, Nesha Ichida mengatakan, “Saya paling terkesan dengan masa yang akan dating. Saya ingin mengetahui keberadaan para hiu, bagaimana kehidupan mereka, dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan hingga hiu belimbing yang dilepasliarkan di Raja Ampat dapat berkembang biak dan meningkatkan populasi nya kembali!”

Para peserta (kiri ke kanan) Burt Jones dan Maurine Shimlock, administrator Bird’s Head Seascape, Nesha Ichida, Erin Meyer, Mark Erdmann dan Tim Kuniholm, Direktur Hubungan Masyarakat dan Pemasaran di Seattle Aquarium, berdiri di bawah gambar tim yang membuat film pelepasliaran anakan hiu belimbing pertama.

Made Abiyoga Udaya adalah staf Konservasi dan Penelitian untuk Thrive Conservation.

About the Author