Science 4 Conservation Buletin
Selamat datang bulan Oktober! Kali ini kami dari Program Sains untuk Konservasi LPPM Universitas Papua kembali menyapa Sobat Lestari dengan kumpulan cerita-cerita dari lapang selama bulan Agustus sampai September. Kami berharap semoga cerita dari kami dapat menjadi hiburan bagi Sobat Lestari untuk mengisi waktu luang Anda. Selamat membaca!
Pemantauan Penyu dan Perlindungan Sarang
Di pantai Tambrauw, tim UNIPA meskipun berfokus pada perlindungan Penyu Belimbing namun upaya perlindungan juga tetap dilakukan pada sarang penyu jenis lainnya. Mereka mencoba inovasi baru dalam perlindungan sarang penyu lekang dengan kayu dan tali hutan untuk meningkatkan keberhasilan penetasan. Kevin, lulusan Fakultas Kehutanan UNIPA, menceritakan pengalamannya dalam Program Sains untuk Konservasi, di mana dia memperoleh banyak ilmu dan pengalaman berharga meskipun awalnya tidak memiliki latar belakang di bidang kelautan atau biologi. Selain itu, Konster Mans Yansen Toni, tenaga perlindungan di pantai Wembrak, berbagi pengalamannya dalam identifikasi lokasi sarang penyu belimbing dan bekerja sama dengan masyarakat lokal. Toni mendorong pemuda untuk terus belajar dan mencari pengalaman baru.
- Inovasi Perlindungan Penyu Kecil di Pantai Warmamedi
- Cerita lapang : Menjadi Tenaga Perlindungan Sarang Penyu di Pantai Warmamedi
- Cerita Tenaga Perlindungan Sarang : Konster Mans Yansen Toni Jadilah Anak Muda yang Terus Belajar dan Menjaga Alam Sekitar
Pemberdayaan Masyarakat
Melalui dukungan International Sea Turtle Society (ISTS), Tim Sains untuk Konservasi di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPA memberikan pelatihan kerajinan tangan noken rajutan kepada masyarakat di Distrik Abun dan Distrik Tobouw Kabupaten Tambrauw, yang tinggal dekat dengan Kawasan Konservasi Taman Pesisir Jeen Womom. Di samping itu, upaya penguatan kapasitas masyarakat yang telah berjalan selama kurang lebih 10 tahun untuk menghasilkan produk minyak kelapa yang diproduksi oleh masyarakat Wau dan Weyaf akhirnya dilirik oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw; mereka menyatakan komitmen untuk membangun rumah produksi minyak kelapa. Sementara itu, di kawasan yang sama, Rumah Belajar Abun memberikan pendidikan informal yang fokus pada Bahasa Inggris dan pengenalan komputer kepada anak-anak, membuka peluang masa depan yang lebih cerah di era modern.
Dalam upaya mendukung Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Rumah Belajar Abun, Alfin dan Evanora, sebagai tim Pendamping Masyarakat (PM) Womom, melakukan perjalanan ke Pantai Peneluran Penyu Belimbing untuk memperdalam pemahaman mereka tentang perlindungan penyu. Selanjutnya, Noritha Murafer dan Sandona Kuwei, Pendamping Masyarakat di Kampung Syukwo, Distrik Abun, juga melakukan kunjungan serupa untuk belajar tentang perlindungan penyu dari teman mereka yang bertugas di pantai peneluran. Semua upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas pengajaran PLH yang berkaitan dengan penyu.
- Noken Rajutan sebagai salah satu alternatif penghasilan pada Kawasan Konservasi Taman Pesisir Jeen Womom, Kabupaten Tambrauw
- Dari Rintisan Hingga Difasilitasi Pemerintah: Kisah Inspiratif LPPM UNIPA dalam Mengembangkan Minyak Kelapa
- Rumah Belajar Abun: Merajut Impian Melalui Komputer dan Bahasa Inggris
- Kisah Pengajar dari Rumah Belajar Abun: Belajar untuk Mengajar tentang Penyu
- Belajar Sambil Bertualang: Pelajaran Berharga di Pantai Peneluran – Bagian 1
- Belajar Sambil Bertualang: Pelajaran Berharga di Pantai Peneluran – Bagian 2
Monitoring Ekologi
Pada bulan Juli-Agustus 2023, staf Program Sains untuk Konservasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Papua (LPPM UNIPA), seperti Habema Monim, terlibat dalam kegiatan Reef Health Monitoring (RHM) yang diinisiasi oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) di Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC). Kegiatan RHM ini bertujuan untuk memantau kesehatan terumbu karang dan kualitas air di kawasan tersebut, yang merupakan taman nasional terbesar di Indonesia. RHM penting untuk memberikan informasi mengenai status kesehatan terumbu karang dan ikan, yang diperlukan untuk mengelola kawasan ini dengan lebih efektif.
Pelatihan dan Kunjungan Kerja
Blue Abadi Fund (BAF) yang selama ini mendukung masyarakat dan lembaga lokal dalam upaya pengelolaan sumber daya kelautan pada bulan Agustus 2023 mengunjungi mitra penerima dana hibah Siklus 4 di Manokwari. Kunjungan ini dilakukan untuk peningkatan kapasitas pengelolaan dana hibah kepada para mitra. Pendampingan rutin kepada institusi lokal di BLKB ini selalu memberi manfaat kepada kami selaku mitra penerima dana hibah.
Di bulan yang sama, Yayasan Penyu Papua (YPP) mengunjungi tim LPPM UNIPA di Jeen Yessa dan Warmamedi untuk berbagi bersama tentang upaya pemberdayaan masyarakat dan perlindungan penyu. Kegiatan yang dilakukan antara lain mengunjungi rumah belajar dan melihat kegiatan PLH dan pengolahan minyak kelapa, evaluasi sukses penetasan sarang, pengelolaan data dan database, berbagi pengalaman dalam upaya perlindungan sarang. Pertukaran pengetahuan antara YPP dan LPPM UNIPA diharapkan meningkatkan upaya pelestarian penyu di BLKB.
- Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dana Hibah BAF untuk Mitra Penerima Dana Hibah di Manokwari
- Kunjungan Kerja Lapangan Tim Yayasan Penyu Papua di Taman Pesisir Jeen Womom
Kunjungi Situs Web www.science4conservation.com