Follow Us!

Seminar Internasional Pengelolaan Berkelanjutan Kepulauan Raja Ampat Merekomendasikan Pembangunan Kampus Keanekaragaman Hayati Laut di Raja Ampat

Seminar Internasional Pengelolaan Berkelanjutan Kepulauan Raja Ampat Merekomendasikan Pembangunan Kampus Keanekaragaman Hayati Laut di Raja Ampat
by Wida Sulistyaningrum, photos © Conservation International

Seminar 1

Bertempat di Gedung Pari, Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Menteri Negara Riset dan Teknologi yang diwakili Deputi Pemberdayaan IPTEK membuka pelaksanaan Seminar Internasional tentang Pengelolaan Berkelanjutan Kepulauan Raja Ampat pada 17 Juni lalu. Tujuan pelaksanaan seminar ini adalah untuk menyediakan rekomendasi berbasis ilmu pengetahuan agar pada pengambil kebijakan bisa mengelola sumber daya alam di Raja Ampat secara berkelanjutan. Seminar Internasional ini dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Sail Raja Ampat 2014. Tiga pembicara internasional yang hadir dalam seminar ini adalah Dr Mark Erdman dari Conservation International, Dr Fan Tung Yung, Director of National Museum of Marine Biology and Aquarium – China Taipe dan Prof. M. Muehlenberg dari Centre for Nature Conservation, Biology Faculty, University of Goettingen – Germany.

seminar 2                                                           seminar 3

Pembahasan materi mengenai keanekaragaman hayati laut di Raja Ampat, materi mengenai mitigasi bencana di daerah wisata, dukungan teknologi informasi untuk pengembangan ekowisata dan sejarah Raja Ampat menghasilkan beberapa rekomendasi. Rekomendasi yang diberikan diantaranya harus adanya penelitian dan pemantauan secara berkala atas keanekaragaman hayati dan lingkungan laut di Raja Ampat sebagai dasar pengambilan kebijakan, budidaya spesies yang terancam punah dan bernilai ekonomis tinggi, serta pelatihan pengelolaan keanekaragaman hayati laut dan pesisir Indonesia. Rekomendasi lain yang dirasa cukup penting adalah pembangunan Kampus Keanekaragaman Hayati Laut(Marine Biodiversity Campus) di Raja Ampat yang bisa memberikan pertimbangan ilmiah bagi para pengambil kebijakan.

About the Author