Follow Us!

Program Hibah Konservasi Bentang Laut Kepala Burung mendukung organisasi lokal dalam pengembangan pemanfaatan sumber daya laut by Carla Kerstan

Program Hibah Konservasi Bentang Laut Kepala Burung mendukung organisasi lokal dalam pengembangan pemanfaatan sumber daya laut

by Carla Kerstan

Airborek women weaving Hats

Program Hibah Konservasi Bentang Laut Kepala Burung mendukung organisasi lokal dalam pengembangan pemanfaatan sumber daya laut

Awal tahun ini, Conservation International (CI) meluncurkan program “INOVASI” Hibah Konservasi dalam program unggulan kelautan di Bentang Laut Kepala Burung (BLKB), Papua Barat. Dengan dukungan yang sangat luar biasa dari MacArthur Foundation, program ini akan memberikan dana kecil (<US $5,000) dan dana menengah (<US $15,000) kepada organisasi yang berbasis masyarakat setempat untuk mendukung konservasi lingkungan laut dan mendorong pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam laut mereka.

Sebagai jantung Segitiga Karang dan episenter global keanekaragaman hayati laut, bentang laut ini merupakan rumah bagi lebih dari 1,711 spesies ikan karang, dan lebih dari 600 spesies karang. Lebih dari 40% penduduk desa di Papua Barat hidup dibawah garis kemiskinan dan semua masyarakat pesisir sangat bergantung pada sumber daya laut untuk makanan dan pendapatan. Walaupun masyarakat adat menunjukkan pengetahuan tinggi bagi keanekaragaman hayati ini, kapasitas untuk pengelolaan nilai ini terbatas. Ada kekurangan signifikan dalam kapasitas lokal untuk membentukkan konsep proyek konservasi, bekerja dalam kerangka investasi, mengelola keuangan proyek dan memonitor dan mengevaluasi hasilnya. Akibatnya, pemanfaatan sumber daya laut tidak selalu dioptimalkan dan peluang yang ada untuk co-manajemen lokal terhadap keanekaragam hayati dan sumber daya alam, tidak selalu diambil atau tidak didukung secara efektif.

Fasilitas hibah kecil ini secara khusus dirancang untuk mengembangan dan mendukung jaringan organisasi dan kelompok masyarakat lokal yang aktif dalam bidang konservasi. Program ini mendukung pelaksanaan proyek-proyek yang berkontribusi pada upaya konservasi dalam Kawasan Kelautan Perairan Daerah (KKPD) BLKB, dan mengembangkan pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan. Dengan memperkuat jaringan aktivis konservasi yang lokal, CI bertujuan untuk membangun kapasitas dan mengembangkan kepemilikian lokal dari program konservasi laut. Pemilikan lokal merupakan aspek kritis bagi keberlanjutan jangka panjang dan keberhasilan bentang laut tersebut. Program INOVASI mencakup dua tahap penyaluran dana. Tahap pertama yang sudah berlangsung sejak Mei 2015 akan berakhir bulan Juni 2016. Tahap kedua akan dimulai dengan penerimaan proposal pada pertengahan Maret 2016 sampai dengan akhir Mei, 2016, , dan terbuka untuk usaha inisiatif konservasi lokal yang akan dijalankan dalam periode Juli, 2016 sampai dengan Juni 2017.

Pada penutupan periode pengajuan tanggal 30 Juni 2015, CI telah menerima 34 proposal proyek dari organisasi dan kelompok masyarakat lokal dari seluruh BLKB. Proposal-proposal proyek termasuk berbagai bidang studi dari penanaman mangrove, konservasi penyu laut, rehabilitasi karang, perbaikan perikanan ke pemetaan sumber daya alam. Panel pemilihan program INOVASI yang terdiri dari wakil-wakil dari CI, The Naure Conservancy (TNC), World Wide Fund Indonesia (WWF-I) dan Universitas Papua (UNIPA), lakukan evaluasi menyeluruh bagi semua proposal terhadap keselarasan mereka dengan tujuan program INOVASI dan dampaknya terhadap program konservasi BLKB. Secara kolektif, 17 proyek dipilih dan hibah yang disetujui dalam puteran pertama telah disalurkan kepada mereka pada Augustus 2015.

Banyak organisasi lokal memiliki pengalaman konservasi serta kemampuan manajemen yang memadai untuk pelaksanaan proyek, tetapi masih ada yang juga organisasi yang memerlukan koordinasi dan pendampingan.. Dengan demikian, tim INOVSI telah bekerja sama dengan penerima hibah untuk membangun kapasitas di mana diperlukan dan memberikan dukungan untuk pelaksanaan proyek yang efektif. Penerima juga akan menerima bantuan untuk pengelolaan keuangan dan laporan kemajuan bila diperlukan, dan samua proyek akan dimonitor dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan semua penerima hibah melaksanakan program seperti diharapkan.

Saat ini, program konservasi laut BLKB difokuskan pada transisi manajemen kepada pemerintah daerah dan institusi lokal yang mampu untuk meningkatkan kepemilikian lokal. Fasilitas hibah konservasi adalah komponen penting dalam strategi transisi BLKB dan akan menjadi mekanisme utama untuk meningkatkan dan keterlibatan lokal dalam konservasi bentang laut ini. Hal ini dimaksudkan untuk membangun model pemberian dana yang efektif dan yang dapat dipertahankan dengan dana dari mekanisme pendanaan jangka panjang BLKB setelah setelah berakhirnya dukungan dana dari MacArthur Foundation. Pelibatan inisiatif konservasi lokal melalui mekanisme pemberian hibah ini , diharapkan dapat menyediakan landasan bagi tumbuhnya kegiatan perekonomian lokal Papua yang berkelanjutan melalui peningkatan pengetahuan dan kapasitas masyarakat atas usaha konservasi dalam jangka waktu panjang. Kami yakin bahwa masing-masing inisiatif akan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi dan lingkungan lokal dan berharap untuk melihat kemajuan proyek ini pada akhir tahap pertama program dana hibah INOVASI. .

Tertarik untuk bergabung dalam program INOVASI tahap berikutnya? Silahkan hubungi Ibu Henny di hwidayanti@conservation.org, atau CI – Manokwari: Jl. Transito No.56 Wosi, Manokwari, Papua Barat; CI –Sorong: Jl. Kedongdong Puncak, Vihara, Klademak, Sorong 98414, Papua Barat; CI – Kaimana: Jl. Tanjung Simora, Kampung Baru Rt/RW 01, Kaimana, Papua Barat.

 

 

SGP onepager_FINAL

Tertarik dalam menerapkan untuk puteran berikutnya dari program INOVASI hibah konservasi? Silahkan hubungi Ibu Dewi di dnursanti@conservation.org atau Ibu Henny di hwidayanti@conservation.org.

Carla Kerstan adalah seorang ahli biologi lingkungan berbasis Bali dan konsultan untuk Conservation International.

About the Author